Senin, 02 Maret 2009

Ulas Kejiwaan: Gejala Burn Out


Beban pekerjaan sering membuat seseorang tanpa sadar mengalami gangguan-ganguan kejiwaan, baik yang bersifat ringan ataupun berat. Mengenali tanda-tanda gangguan kejiwaan sejak dini dapat membantu seseorang menghindari akibat buruk dari kondisi tersebut. 

Terlalu banyak pekerjaan atau frustrasi yang berkeseringan dapat membawa seseorang pada kelelahan fisik dan mental atau emosi. Gejala ini disebut burn out. Burn out adalah reaksi stress yang parah yang menyangkut aspek psikis, fisiopsikis, dan kelakuan. 

Burn out diakibatkan oleh beberapa hal seperti terus-menerus bekerja dalam situasi traumatik atau menyakitkan, menghadapi pekerjaan yang sangat rumit dan sulit diselesaikan, atau situasi kerja yang penuh tuntutan dan tekanan. Demikian yang dikatakan psikolog Irma S. Martam dari Yayasan Pulih, dilansir dari Kompas.com

Jerrold S. Greenberg dalam bukunya Comprehensive Stress Management menyebutkan beberapa gejala burn out sebagai berikut:
1. Hilangnya selera humor: sulit untuk tertawa dalam situasi kerja sehari-hari.
2. Melewatkan waktu istirahat dan makan: secara terus-menerus tidak mempunyai waktu untuk makan dan istrahat untuk mengembalikan stamina tubuh.
3. Meningkatnya waktu lembur dan tidak adanya liburan: sulit untuk mengatakan 'tidak' pada pekerjaannya walaupun hari libur atau bukan jam kerja.
4. Meningkatnya keluhan-keluhan fisik: kelelahan,  otot yang menegang, gangguan pencernaan, dan mudah sakit.
5. Menarik diri dari kehidupan sosial.
6. Berubahnya performa kerja: meningkatnya ketidakhadiran, sering terlambat masuk kerja, tidak masuk kerja karena sakit, menurunnya produktivitas dan efisiensi kerja.
7. Menenangkan diri: meningkatnya pengggunaan alkohol, obat penenang, dan obat-obatan lain yang dapat memperbaiki mood.
8. Perubahan diri sendiri: kelelahan emosi, kehilangan citra diri, depresi, frustrasi, dan perasaan terjebak.

  © Blogger templates Newspaper III by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP